Di antara kesempatan terbaik untuk bershalawat, kata Ibnul Qayyim adalah saat mengkhatamkan Al-Qur’an.
15- Setelah mengkhatamkan Al-Qur’an.
Karena setelah mengkhatamkan Al-Qur’an adalah kesempatan untuk berdoa.
Ada riwayat dari Imam Ahmad yang menunjukkan anjuran do’a setelah khatam Al-Qur’an. Ada riwayat dari Abul Harits, “Ketika Anas mengkhatamkan Al-Qur’an, ia mengumpulkan keluarga dan anaknya.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Daud dalam Fadhail Al-Qur’an, dari Al-Hakam, ia berkata bahwa Mujahid dan ‘Abdah bin Abi Lubabah mengutus kepadanya, bahwa mereka ingin mengkhatamkan Al-Qur’an. Lalu disebutkan, “Sesungguhnya doa itu mudah diijabahi ketika seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an. Lantas ia berdo’a dengan beberapa do’a.”
Diriwayatkan pula dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Siapa yang mengkhatamkan Al-Qur’an, maka ia memiliki doa yang mustajab (terkabulkan).”
Mujahid juga berkata, “Rahmat itu turun ketika seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an.”
Ibnul Qayyim berakta, “Jika tempat terbaik dan waktu terijabahnya do’a adalah ketika khatam Al-Qur’an, maka tempat terbaik ketika bershalawat ketika itu pula.” (Jala’ Al-Alfham, hlm. 354-356)
Silakan amalkan … Tunggu lanjutan bahasan shalawat lainnya.
Referensi:
Jalaa-ul Afham fii Fadhli Ash Shalah was Salaam ‘ala Muhammad Khoiril Anam, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Dar Ibni Katsir, cetakan kedua, tahun 1432 H.
Jalaa-ul Afham fii Fadhli Ash Shalah was Salaam ‘ala Muhammad Khoiril Anam, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Dar ‘Alamil Fawaid, cetakan ketiga, tahun 1433 H.
—
Selesai disusun menjelang ‘Ashar, 10 Rabi’ul Awwal1437 H di Darush Sholihin Panggang, Gunungkidul
Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin